Menikmati Perjalanan 10 Jam di Kereta Api Jayabaya



Mungkin bagi Anda yang sedang menempuh perjalanan kereta api selama berjam-jam, akan sedikit mengalami kebosanan. Waktu yang ditempuh tidaklah sebentar. Seperti halnya saat akan bepergian jauh, misal yang dari Jawa Timur hendak pergi ke Jawa Barat. Perjalanan ini melewati dua provinsi di jawa dan memakan waktu yang lama.

Kereta api Jayabaya adalah kereta api kelas ekonomi yang ber-AC. Kereta api ini melayani rute hingga pasar senin Jakarta, dan melewati jalur utara. jika dimulai dari Jawa Timur, maka kereta ini akan berangkat dari stasiun Malang dan melewati stasiun Surabaya Pasar Turi.

Ini cerita saya ketika menempuh perjalanan ke Jawa Barat pertama kalinya, karena untuk suatu urasan yang mengharuskan saya harus mendarat di stasiun Jatibarang. 

Bagaimana saya menikmati perjalanan yang memakan waktu selama sepuluh jam ini? Sedang dalam hati berharap ingin lekas sampai.

Duduk berjam-jam di kereta sejujurnya membuat diri tidak betah. Namun, tidak ada hal yang bisa dilakukan selain berdiri di gerbong kereta. Itu bukanlah hal yang saya sukai, karena biasanya para bapak-bapak, mas-mas, dan om-om yang berada di sana.

Lantas apa yang saya lakukan?

Pertama, berulang kali mengecek rute perjalanan kereta ini.
Dari kegiatan tersebut berharap bisa sedikit menyenangkan, karena menghitung ada berapa lagi stasiun yang harus dilewati. Namun cara ini tidak berhasil dalam menikmati perjalanan, karenanya berkali-kali saya harus melirik jam di ponsel. Sungguh menyebalkan ketika tahu jam berputar begitu lambat.   

Kedua, main sosial media. Main ponsel mulu demi waktu agar cepat berputar. Cara ini juga tidak nyaman, karena saya sadar jika terus menatap layar ponsel maka saya tidak bisa melihat pemandangan di luar kereta.
Dari sana saya mikir, ternyata dua hal diatas bukanlah cara menikmati perjalanan. 

Caranya adalah IKHLAS. Wah, ikhlas disini maksudnya gimana ya.

Jadi gini, saya senang untuk pertama kali bisa ke Jatibarang. Saya kemudian menghayalkan hal-hal yang menyenangkan di kereta. Misalnya, saya bisa tahu daerah jawa tengah dari pemandangan di jendela kereta, saya akan melewati jawa timur bagian barat, jawa tengah dan jawa barat sekaligus. Itu hal yang menyenangkan bukan.  

Namun yang terjadi saya bukan menikmati itu semua, yang terjadi adalah saya tidak tenang. Perasaan saya ingin segera sampai, dari perasaan itu timbul kebosanan yang luar biasa dan ketidaktenangan yang hakiki.
Lalu saya membuang pikiran-pikiran itu. Saya tidak lagi ingin segera sampai, saya sebisa mungkin menikmati yang ada di kereta . Ini adalah perjalanan terjauh saya tanpa bisa berhenti di suatu tempat. Kereta akan terus berjalan sesuai rutenya.

Maka lalu saya belajar ikhlas duduk di kereta. Saya mulai menikmati waktu detik per detik. Sampai tiba di Cirebon waktu mulai berjalan cepat. 

Ternyata, kalau hati senang maka perjalanan akan menyenangkan. Ya, ini teori kuno dan yang menjadikan saya tidak menerapkan teori ini adalah karena perasaan terburu-buru dalam perjalanan.

Sekian pengalaman dari saya.
Maka, nikmatilah yang ada.      

Comments

  1. Oke sudah mulai mengalir kakak nulis-nya.

    Bisa lain kali ada tips-tips mengatasi kebosanan dalam perjalanan jauh di kereta.

    Jadi pembaca bisa mengambil hikmah dan pelajaran juga

    Misal baca buku, lalu mengobrol, makan cemilan, dll

    Semakin semangat menulis ya kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak sudah kepikiran ke sana. terimakasih ka Ta. bagaimaa dari segi partike di/ke?

      Delete

Post a Comment