Ketika menuliskannya, ada sebuah temu yang membuat semuanya berubah.
Kali ini sebuah persembahan rasa yang akan diabadikan di tempat ini.
Disimpan sendiri dan dibaca sendiri itu sudah terlalu sering, maka saatnya saya bagi di sini. :) Tak peduli siapapun yang menemukannya. :)
****
Esok, Aku Berhenti Memujamu
Duduklah,
Disampingku sebentar!
Kita lihat angin yang menyambar dedaunan
Hingga senja tak lagi bertandang
Seseorang telah pergi menyisakan sepi
Beberapa cerita berputar menyerupai angin
Berlalu lalang...
Terhempas ...
Dan bergelayut mengukir asa yang terkapar
Duduklah,
Disampingku sebentar!
Waktu membawa kita menjemput malam
Membiarkan gelap bertandang
Dunia hampir menutup mata
Menyisakan lentera yang perlahan meredup
Usai menunaikan temu
Kita kembali bercengkerama dalam sepi
Doa itu ... Lirih terucap
Penuh ketulusan
Percayalah!
Esok, aku berhenti memujamu
Jadilah yang memanjangkan malam dengan ayat cintaNya
Angin berhembus
Terucap doa agar syukurmu terus dilantunkan.
Untukmu,
Selamat bertambah usia.
**
Tanah Jawa, 03 Juni 2020
Noonarain | iferiadevi

Waaaah keren k'fee
ReplyDeleteKeren kaka.. Semangat terus berkarya. ..
ReplyDeleteMa Syaa Allah, sukaa bnget sma kata" nya. Stiapa kata demi kata sperti tersirat sebuah kenangan :)
ReplyDelete